http://www.blogger.com/choose-gadget?blogID=6045413722452356592&sectionId=footer-2-1

timezone004.blogspot.com

Senin, 18 April 2011

Pembangunan Gedung Baru DPR Molor

VIVAnews - Sekretariat Jenderal DPR menyatakan proses pembangunan gedung kemungkinan akan ditunda untuk sementara waktu. Alasannya, hingga saat ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU) masih melakukan evaluasi terhadap keefektifan rancangan gedung baru tersebut.

"Rencana pembangunan gedung yang semula dijadwalkan bulan Juni sudah pasti mundur karena menunggu evaluasi PU saja lama," Ujar Kepala Biro pemeliharaan pembangunan dan instalasi Sekretariat Jendral DPR,  Soemirat, di Jakarta, Senin, 18 April 2011.

Menurut Soemirat, pertimbangan Kementrian PU sangat diperlukan karena hasil rekomendasinya akan memberikan masukan mengenai kecocokan ruangan. 

Salah satu rekomendasi Kementerian PU bisa saja menilai mengenai rencana gedung DPR yang dibuat dengan tipe  menara kembar (Twin Tower) seperti yang diusulkan Ketua DPR Marzuki Alie.

Soemirat mengatakan, jika nanti desain gedung yang telah diserahkan DPR ditolak oleh Kementerian PU, Setjen DPR mengusulkan untuk dibuat sayembara bentuk gedung yang diharapkan lebih  diterima oleh masyarakat.

"Kalau sekarang ini memang strukturnya agak besar, untuk blok portalnya saja sudah mahal. Tapi itu nanti tergantung seperti apa rekomendasi PU-nya. Kalau rekomendasi PU itu otomatis akan diikuti, termasuk kalau harus ada sayembara lagi," jelas Soemirat.

Walaupun, diakui Soemirat, pelaksanaan sayembara pembuatan desain gedung baru DPR harus dimulai dari awal kembali.

Desain gedung baru DPR yang selama ini dikeluarkan DPR, diungkapkan Soemirat, sebetulnya merupkan hasil dari karya seorang anggota DPR, seorang staf ahli, dan seorang sekretaris pribadi lalu seorang anggota, lima staf ahli dan seorang sekretaris.
Seperti diketahui, hasil rapat konsultasi, pimpinan fraksi dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) memutuskan bahwa pembangunan gedung baru tetap dilanjutkan. Meski ada dua kajian yang harus dipertimbangkan Kementerian PU mengenai ruangan dan harga.

Ruangan tiap anggota dewan seluas 111,1 meter apakah sesuai standar, di atas standar, atau malah di bawah standar. Kemudian, harga Rp7,2 juta per meter persegi apakah terlalu mahal, terlalu murah, atau sudah sesuai ketentuan. (eh)

• VIVAnews

Jamie Carragher: Kondisi Saya Sudah Membaik

EPL : Jamie Carragher , Arsenal v LiverpoolBek Liverpool Jamie Carragher mengatakan kondisinya kini sudah semakin membaik setelah ia mengalami cedera kepala saat pertandingan lawan Arsenal di Emirate Stadium, Minggu (17/4).

Dalam pertandingan itu, The Reds mampu menahan imbang tim tamu 1-1. Tendangan penalti Robin van Persie pada menit ke-89 mampu disamakan dengan tendangan penalti Dirk Kuyt empat menit kemudian.

Carragher harus meninggalkan lapangan di babak kedua dengan kepala dibalut dan digotong oleh tim medis setelah ia berbenturan secara keras dengan full-back muda Liverpool John Flanagan.

"Saya merasa baik. Anda lebih tahu dari saya karena saya tidak bisa melihat apa-apa saat itu," ujar Carragher usai pertandingan.

"Saya ingin melihat televisi setelah saya kembali ke rumah. Tapi, kondisi saya kini membaik, meski saya tak bisa mengingat kejadian itu."

"Ini merupakan salah satu hal yang bisa terjadi dalam sepakbola."

"Yang jelas, saya puas dengan hasil imbang dalam pertandingan ini."

Dua Penalti Warnai Drama Di Emirates

EPL : Gael Clichy - Dirk Kuyt, Arsenal v LiverpoolDrama terjadi di Stadion Emirates ketika Arsenal menjamu Liverpool dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Minggu (17/4). The Gunners yang wajib menang untuk memangkas jarak dengan Manchester United di singgasana klasemen sempat mengira bakal memperoleh poin penuh setelah Robin van Persie sukses mengeksekusi penalti di menit ketujuh injury time.

Sayang, tak berapa lama kemudian gantian The Reds yang mendapat hadiah tendangan 12 pas ketika Lucas Leiva dilanggar Emmanuel Eboue. Penalti yang diambil oleh Dirk Kuyt untuk menaklukkan Wojciech Szczesny itu adalah tendangan terakhir pertandingan!

Arsenal pun harus rela hanya mengikis satu angka dari United, sedangkan Liverpool masih tertahan di peringkat enam klasemen.

Tuan rumah memulai laga dengan inisiatif menyerang. Mereka langsung mendapat peluang di menit ketiga ketika tendangan bebas Samir Nasri yang disambut Abou Diaby masih melebar.

Theo Walcott yang melakoni comeback usai cedera juga menguji Pepe Reina di menit ke-12 dari sepakan jarak jauh yang ditinju oleh kiper Liverpool itu.

Serentetan peluang terus dikreasikan oleh anak-anak asuh Arsene Wenger, tapi tak satu pun yang mampu menembus gawang The Anfield Gang, yang memang lebih memilih pendekatan bertahan. Skor kacamata pun menutup babak pertama.

Jalannya paruh kedua tak jauh berbeda dengan Arsenal tampil lebih mendominasi. Liverpool yang terus berada dalam tekanan mendapat kesialan setelah dua pemain mereka, Jamie Carragher dan Andy Carroll, harus ditarik keluar karena cedera menyusul Fabio Aurelio yang terpaksa digantikan Jack Robinson sejak menit ke-21.

Carroll mengalami masalah di menit ke-53 setelah terjatuh saat tengah mengejar bola. Eks striker Newcastle United ini sempat terus bermain sebelum memberikan tempat kepada Jonjo Shelvey di menit ke-71.

Sedangkan Carragher cedera karena berbenturan kepala dengan rekannya, John Flanagan, di menit ke-58 hingga sempat tak sadarkan diri.
<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=2;sz=160x600;ord=488833?area=2l&pos=2&ord=488833"></script> Problem yang menimpa kapten Liverpool ini membuat wasit Andre Marriner harus menghentikan pertandingan cukup lama, dan inilah yang mengakibatkan sang pengadil memberikan tambahan injury time yang juga tak sebentar. Carragher lalu langsung digantikan oleh Sotirios Kyrgiakos.

Usai insiden ini, kontrol permainan tetap dipegang Arsenal, tapi The Reds bukannya tanpa kans. Mereka sempat nyaris mencuri keunggulan. Sebelum ditarik keluar, kerja sama Carroll dan Luis Suarez sempat menghadirkan bahaya untuk Arsenal, sayang tendangan Suarez masih lemah sehingga diantisipasi dengan mudah oleh Szczesny.

Arsenal sendiri kerap menerapkan link-up play cantik yang sayangnya masih belum mampu diselesaikan untuk menggetarkan gawang Reina.

Setelah bermain selama hampir 90 menit tanpa gol, drama memuncak di pengujung pertandingan ketika ofisial keempat menunjukkan angka delapan menit sebagai injury time.

Memasuki menit ke-97, Jay Spearing melanggar Cesc Fabregas dari belakang. Tanpa ampun, wasit pun menunjuk titik putih. Van Persie sebagai eksekutor dengan dingin mengonversi penalti dengan baik. Selesai? Belum.

Setelah kick-off ulang, Liverpool mendapat kesempatan melalui tendangan bebas Suarez yang masih membentur pagar betis. Beruntung bagi Liverpool, karena Emmanuel Eboue dengan ceroboh menjatuhkan Lucas di kotak penalti.

Dari titik putih, Dirk Kuyt, kompatriot Van Persie di timnas Belanda, sukses mengecoh Szczesny sekaligus menutup pertandingan dengan skor 1-1.

Kenny Dalglish: Dirk Kuyt Pemimpin Di Ruang Ganti Liverpool

EPL: Dirk Kuyt, Liverpool v Manchester United
Pelatih Liverpool Kenny Dalglish memuji sifat kepemimpinan Dirk Kuyt. Kuyt membuat dirinya populer di tribun dan di ruang ganti pemain, dengan kerja kerasnya dan sikap positif yang dimilikinya membuat fans Liverpool dan rekan-rekannya menyukainya.

"Para pemain sangat akrab dengan Dirk. Dia sangat bagus di lapangan dan juga ruang ganti
pemain. Dia menyukai perbincangan dan sangat bagus kami memiliki pemain seperti itu," ujar Dalglish kepada Liverpoolfc.tv.

"Dia mengetahui apa yang Liverpool perjuangkan dan dia memahaminya, dan klub juga memahaminya. Dia adalah aset yang sangat berharga bagi kami."

"Seperti yang saya katakan, bagus bagi kami terus memilikinya. Dia akan terus berada di sini dan kami harap dia akan berkontribusi kepada kesuksesan klub ke depannya."

Fans Manchester United Desak FA Hukum Kenny Dalglish

Fans Manchester United mendesak agar federasi sepakbola Inggris [FA] memberikan sanksi kepada manajer Liverpool Kenny Dalglish yang terlibat konfrontasi dengan arsitek Arsenal Arsene Wenger.

Dalglish terekam kamera ketika mengeluarkan kata-kata kasar kepada Wenger yang memprotes keputusan wasit memberikan penalti kepada The Reds dalam pertandingan kedua tim akhir pekan kemarin.

Dilansir suratkabar Mirror, FA bakal dituding menerapkan standar ganda dalam menjalankan aturan bila Dalglish tidak dikenai sanksi. Fans United menyamakan sikap Dalglish dengan aksi ujung tombak Wayne Rooney yang mengeluarkan kata-kata kasar ketika mencetak hat-trick melawan West Ham United.

Menurut fans United, walau Dalglish tidak memperlihatkannya langsung ke kamera televisi, pada kenyataannya juru taktik Liverpool itu keluar dari area teknik untuk mengecam Wenger. Sikap tersebut bertentangan dengan kampanye Hormat yang dilakukan FA.

PPATK: 2 Bank BUMN Punya Rekening Malinda

VIVAnews - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) akhirnya menyebutkan bahwa dari 10 bank yang memiliki rekening Inong Malinda atau Malinda Dee, dua di antaranya adalah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain menempatkan di 10 bank, Malinda juga memiliki rekening di dua perusahaan asuransi.

"Jumlah bank BUMN (yang memiliki rekening Malinda) itu ada dua," kata Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK, Subintoro saat berbincang dengan VIVAnews.com di Jakarta, Senin sore, 18 April 2011.

Menurut Subintoro, dua bank BUMN tersebut merupakan bank-bank besar, seperti halnya delapan bank swasta yang ikut menyimpan dana milik Malinda. "Delapan bank lainnya itu juga termasuk bank-bank besar," tuturnya.

Namun, ketika ditanya mengenai nama bank BUMN tersebut, dia tidak mengungkapkannya dan hanya mengatakan tidak perlu mengumumkannya. Sebab, saat ini, bank-bank tersebut masih dalam status investigasi atau audit khusus atas rekening-rekening yang diduga menampung dana Malinda Dee. "Begitu juga bank swastanya," ujar Subintoro.

Sebelumnya, Kepala PPATK, Yunus Husein, juga mengatakan bahwa dari 10 bank yang menyimpan dana Malinda Dee terdapat bank pelat merah. "Ya, ada bank BUMN," kata dia melalui pesan singkatnya kepada VIVAnews.com, akhir pekan lalu.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Sukoriyanto Saputro, ketika dikonfirmasi apakah ada rekening Malinda di Bank Mandiri, berjanji akan melakukan pengecekan. "Kami belum tahu ada info itu. Tapi, kami berjanji akan mengecek apakah Malinda Dee memiliki rekening di Bank Mandiri," tuturnya kepada VIVAnews.com, belum lama ini.   

Dua bank BUMN lainnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga menyatakan belum mendengar informasi adanya aliran dana Malinda Dee itu.

Sekretaris Perusahaan BNI, Putu Bagus Kresna, menuturkan, sejauh ini pihaknya belum mendengar adanya uang hasil penggelapan dana nasabah prioritas Citibank ke BNI. "Belum dengar ada informasi itu," kata Putu saat dihubungi VIVAnews.com.

Bahkan, ia mengatakan, pihaknya tidak akan membuka atau mengumumkan rekening nasabah kepada media. Sebab, hal itu merupakan kerahasiaan bank. "Jadi, kami bisa buka kalau ada perintah dari PPATK dan BI (Bank Indonesia)," ujar Putu.

Sedangkan Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali, juga tidak mengetahui adanya informasi soal rekening Malinda Dee itu. "Kami tidak ada informasi kalau dia (Malinda) punya rekening di BRI. Tapi, nantilah kami cek dulu kebenarannya," kata dia.                

Seperti diketahui, tersangka kasus dugaan penggelapan dan pencucian uang Malinda Dee, yang saat itu di Citibank memegang posisi relationship manager, diduga mengambil dan mentransfer uang nasabah ke beberapa rekening.

Transaksi perbankan yang diduga dilakukan oleh Malinda terbongkar setelah ada laporan korban dari nasabah kepada Citibank. Setelahnya itu, pihak Citibank melaporkan hal ini ke kepolisian.

Ada tiga nasabah korban Malinda yang berasal dari perusahaan besar melaporkan uangnya hilang. Jumlahnya sekitar Rp16 miliar.

Malinda sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penggelapan dan pencucian uang tersebut. Saat ini, dirinya ditahan di rumah tahanan Bareskrim Mabes Polri, Jakarta. (art)
• VIVAnews

Pengacara: MNC Aman dari Putusan Pengadilan

VIVAnews - Putusan pengadilan yang memenangkan Siti Hardiyanti Rukmana Cs tak mempengaruhi PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC). Ini karena kasus tersebut pihak yang bertikai adalah PT Berkah dan Siti Hardiyanti Rukmana Cs.

Pengacara MNC Hotma Paris Hutapea menyatakan bahwa putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tertanggal 14 April 2011 sama sekali tidak pernah menghukum MNC, selaku pemegang 75 persen saham di PT Cipta TPI.

"Pengadilan tidak pernah menghukum dan memerintahkan MNC menyerahkan kepemilikan saham kepada Mbak Tutut--panggilan Siti Hardiyanti Rukmana," ujarnya saat konfrensi pers di auditorium MNC Tower, Jakarta, Senin 18 April 2011.

Presiden Direktur MNC Hary Tanoesoedibjo juga menyatakan, tidak ada kaitan antara MNC dengan transaksi antara PT Berkah dan Mbak Tutut yang terjadi pada Maret 2005. "PT MNC baru masuk ke saham PT Berkah pada Juni 2006," katanya.

Terkait dengan keinginan Mbak Tutut segera melaksanakan putusan pengadilan, dia mengatakan, putusan pengadilan tidak dapat dilaksanakan apabila masih ada banding, kasasi, dan upaya hukum lainnya, seperti Peninjauan Kembali (PK).

"Pihak PT Berkah selaku pemegang saham lama akan melakukan banding ke pengadilan tinggi. Karena itu saya katakan tidak ada ancaman hukum apapun terhadap pemegang saham sekarang," ujarnya.

Kuasa hukum Mbak Tutut, Harry Pontoh, Jumat lalu, mengaku siap meladeni bila pihak Hary Tanoesoedibjo mengajukan banding. "Kami hadapi saja," katanya. "Percaya kebenaran itu pada akhirnya akan terwujud." (eh)
• VIVAnews

Jamie Carragher: Masa Depan Pemain Muda Liverpool Cerah

Di saat Liverpool tengah berpetualang mencari satu tiket ke kompetisi Eropa musim depan, bek tangguh Jamie Carragher memberi dukungan pada para pemain muda The Reds dengan menyebut masa depan klub bersama mereka sangat cerah.

Liverpool baru saja mencuri poin penting di Emirates saat bermain imbang 1-1 dengan Arsenal pada sebuah laga yang dihiasi dua penalti dramatis. Pada pertandingan tersebut, tim tamu menurunkan pemain muda seperti Jay Sprearing, John Flanagan, Jonjo Shelvey dan Jack Robinson.

"Mendapat hasil positif di saat banyak pemain senior yang cedera membuat klub ini memiliki masa depan cerah," kata Carragher.


"Beberapa tahun terakhir, akademi Liverpool mendapat sorotan tajam, tetapi jika Anda melihat 15 atau 20 tahun ke belakang, tidak banyak lub yang bisa menghadirkan pemain dengan kualitas lebih baik yang dihasilkan Liverpool."

"Sangat menyenangkan melihat mereka beraksi dan keberadaan mereka menghemat pengeluaran klub," tandasnya.

Dapat Duit, Perompak Tak Ucap Good Bye

VIVAnews -- Awak kapal MV Sinar Kudus sedang harap-harap cemas menanti uang tebusan yang akan membebaskan mereka dari moncong senjata para bajak laut Somalia.

Kesepakatan memang sudah dibuat, namun, berita adanya kapal militer Indonesia yang mendekat membuat para perompak murka. Awak kapal diikat di dek kapal, sementara satu anak buah kapal (ABK) yang sakit dibiarkan di dalam dengan pengawasan penuh.

Aep Saepudin, warga Indonesia yang pernah disandera 10 bulan dalam kapal tuna milik Taiwan, Win Far 161 mengatakan, para perompak pada dasarnya hanya menginginkan uang tebusan. "Saat kapsul berisi uang tebusan diturunkan, ABK mengambilnya, dan langsung menghitung uang itu," kata Aep saat dihubungi VIVAnews.com, Senin 18 April 2011 malam.

Setelah dihitung pas sesuai tuntutan, uang langsung diserahkan pada para pembajak. "Saat itu perompak yang datang banyak sekali, ada leadernya, bos, seperti syukuran tebusan sudah diterima," kata Aep.

Pria asal Bandung itu menggambarkan, saat itu ada 30 perompak di atas kapal, sementara di sekeliling kapal ada lima speedboat yang diparkir. "Uang itu langsung dibagi di atas kapal. Tanpa mengucapkan selamat tinggal, good bye sekalipun, mereka langsung meninggalkan kapal," kata Aep. "Saya hanya mendengar mereka berteriak go..go! Lalu pergi."

Aep hanya mengingat, di hari pembebasannya 22 Februari 2010, hanya penerjemah yang menemui para awak kapal. "Dia bilang, kapal Anda sudah bebas, dalam jarak beberapa mil, sudah ada kapal angkatan laut yang menunggu," kata dia.

Saat itu, ungkap Aep, Win Far 161 dijemput satu kapal China dan dua kapal Taiwan. "Semua kapal angkatan laut, destroyer yang mengawal kami. Takutnya dibajak lagi," tambah dia.

Namun, cerita Aep, tak semua awak kapal bisa pulang. Dua awak kapal, dari Indonesia dan China meninggal dalam penyanderaan. "Tujuh bulan disandera, kawan saya dari Indonesia meninggal," kata dia.

Aep menceritakan, jasad rekannya itu dibawa ke daratan. "Karena dia muslim, perompak bilang ia akan dimakamkan di darat. Namun di mana makamnya saya tidak tahu, atau apakah dia dikubur atau dibuang, Wallahualam."

Sementara, jasad koki asal China dilempar begitu saja ke laut. "Seperti membuang bangkai binatang," kata Aep. Itu adalah pengalaman buruk yang diingatnya selama penyanderaan, yang jauh lebih berat daripada makan ikan tuna hasil tangkapan setiap hari, hingga bosah, dan akhirnya tuna-tuna ribuan ton itu busuk.

"Kami juga lihat kapten kapal Rusia ditembak dan jasadnya dilempar ke laut. Waktu itu penyenderaan sudah bulan kesembilan, pihak Rusia menolak negosiasi," tambah Aep.

Apakah trauma dengan penyanderaan? Aep mengaku tidak. Ia malah merasa tertantang untuk kembali berlayar, bahkan melewati lautan Somalia. Namun, ia mengaku pemerintah harus menyediakan konseling untuk mengatasi trauma para awak kapal. "Kondisi disandera sangat traumatis." (eh)
• VIVAnews

Pemekaran Daerah Bebani APBN

VIVAnews -Kementerian Dalam Negeri akan melakukan diseminasi Desain Besar Penataan Daerah di Indonesia di sebuah hotel di Jakarta Selatan, Rabu 20 April 2011 besok. Rencananya, Mendagri Gamawan Fauzi dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo akan mendengarkan paparan Tim Ahli yang menyusun desain besar ini.
Sejumlah ahli yang terlibat antara lain Prof. Sadu Wasistiono (IPDN), Prof. Muhlis Hamdi (IPDN), Prof. Syafrizal (Unand), Prof. Pratikno (UGM), Prof. Eko Prasojo (UI), dan Prof. Mayling Oei Gardiner (UI).
Dalam keterangan pers diterima VIVAnews.com, Selasa 19 April 2011, Kemendagri menyatakan pemerintah memandang perlu adanya Desain Besar Penataan Daerah (Desartada) jangka panjang, sebagai acuan pemekaran daerah agar lebih terkendali dan terarah.
Sejak 1999, Pemerintah dan DPR telah membentuk 205 daerah otonom baru (DOB) yang membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. "Dengan adanya Desartada di Indonesia sampai  2025 diharapkan mampu mengendalikan dan mengarahkan pembentukan, penggabungan, dan penyesuaian daerah otonom, serta pembentukan daerah persiapan matang sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah," demikian tulis rilis itu.
Pemekaran tanpa pengendalian dikhawatirkan berdampak negatif terhadap efektifitas Pemerintah, kualitas pelayanan publik, dan kondisi keuangan negara. Soalnya, hampir semua DOB mengandalkan sumber penerimaan APBD dari dana transfer dari Pemerintah, baik dalam bentuk dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), maupun bagi hasil.

Selama ini peraturan yang berkenaan dengan DAU justru memberikan “insentif rasional” bagi daerah untuk memperoleh DAU. Dalam kurun waktu 1999-2009, telah ada 205 Daerah Otonom Baru (DOB) terdiri dari 7 (tujuh) Provinsi, 164 (seratus enam puluh empat) Kabupaten dan 34 (tiga puluh empat) Kota.  Konsekuensi dari ledakan pemekaran selama 1999-2010 menyebabkan lonjakan beban APBN yang luar biasa.

Pada 2003, pemerintah pusat harus menyediakan DAU Rp1,33 triliun bagi 22 daerah otonom baru hasil pemekaran yang dilakukan pada 2002. Jumlah tersebut melonjak dua kali lipat pada tahun 2004, di mana pemerintah harus mentransfer Rp2,6 triliun alokasi DAU bagi 40 DOB. Pada tahun 2010, pemerintah mengucurkan dana Rp47,9 triliun sebagai DAU untuk DOB.
Kondisi tersebut menunjukkan beban keuangan Negara semakin bertambah sebagai akibat lemahnya daya dukung keuangan dari sebagian besar DOB.
Aspirasi pemekaran semakin deras dan sulit dibendung, sehingga Presiden RI menyatakan di depan sidang Paripurna DPR-RI pada tanggal 3 September 2009 kebijakan moratorium pemekaran daerah sampai adanya evaluasi secara menyeluruh atas hasil pemekaran daerah selama ini.

Untuk itulah, Pemerintah bersama Kemitraan merumuskan Desartada hingga 2025 untuk membangun struktur tata kelola kewilayahan yang bersifat lebih disiplin.
Dokumen Desartada secara resmi telah ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri, dan disampaikan pada rapat kerja antara Pemerintah dengan Komisi II DPR-RI pada 21 September 2010 lalu.

• VIVAnews

Benarkah Pohon Bisa 'Bicara'?

Melalui senyawa kimia, pohon yang tengah diserang hama bisa memperingatkan pohon lainnya.
VIVAnews - Ternyata tak cuma hewan yang bisa berkomunikasi satu sama lain. Peneliti menyimpulkan bahwa pohon pun mampu menjalin komunikasi kepada sesamanya.
Seperti dilansir oleh situs IO9, Ian Baldwin, Director Max Planck Institute for Chemical Ecology, mempublikasikan sebuah paper yang menyimpulkan bahwa pohon bisa menyebarkan sebuah senyawa kimia untuk 'berkomunikasi' dengan pohon lain di dekatnya.
Menurut Baldwin, ketika sebuah pohon yang ia teliti diserang oleh insektisida, pohon itu akan memproduksi tanin dan berbagai senyawa kimia lainnya.
Senyawa itu biasanya dilepas untuk menghambat pertumbuhan dan tersedianya makanan bagi larva insektisida itu, serta untuk mempertahankan diri dari serangan lebih lanjut dari insektisida tersebut.
Temuan Baldwin lainnya, setelah itu ternyata tak cuma pohon yang terserang insektsida saja yang mengeluarkan senyawa kimia itu, melainkan juga pohon-pohon lain yang belum diserang, mengeluarkan senyawa yang sama.
Baldwin dan rekan-rekannya berkesimpulan, senyawa kimia itu dikeluarkan sebagai mekanisme untuk memperingatkan potensi bahaya yang dihadapi oleh pohon-pohon lain sehingga juga bisa mempersiapkan pertahanan diri.
Penelitian lebih jauh menggunakan analisa molekuler dan genetika menemukan bahwa senyawa kimia dilepaskan melalui daun, mulai dari molekul kecil sederhana seperti ethylene, hingga senyawa yang lebih komplek seperti methyl jasmonate.
Senyawa-senyawa tersebut berdifusi dengan udara, dan ketika menyentuh pohon lain, maka pohon itu merespon dengan melakukan perubahan pertumbuhan dan sintesis kimia.
"Bentuk komunikasi kimiawi dari tumbuhan yang kita duga adalah semacam teriakan tak langsung "Ada bahaya!" atau "Awas!", namun bukan seperti dialog."
Sementara akar pohon pun juga akan mengeluarkan sejumlah komunikasi kimiawi yang berbeda. Namun, karena senyawa ini berada di lapisan tanah, ia tidak akan bisa menyebar sejauh senyawa kmia yang menyebar lewat udara dan air.
Kini para peneliti tengah berupaya meneliti dan mengurai senyawa-senyawa kimia itu agar senyawa informasi itu dapat dimodifikasi dan digunakan secara genetik untuk keperluan pembasmian hama untuk tanaman yang akan dipanen. (eh)

• VIVAnews

Komisi Yudisial Didesak Periksa Kasus Suap BI

VIVAnews - Setelah menelaah persidangan perkara mantan Ketua KPK Antasari Azhar, Komisi Yudisial juga didesak membedah perkara suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004. Menurut anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo, perkara ini juga janggal.

Politikus Golkar itu menilai kejanggalan terjadi karena sejumlah politisi yang disangka menerima suap sudah divonis, dan lainnya berstatus tersangka, sementara pemberi suapnya tak pernah bisa dihadirkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Menurut saya, cukup alasan bagi KY menelaah juga persidangan perkara ini. Namun, kalau tak ada inisiatif dari KY, saya menyarankan agar para politisi yang disangka menerima suap menempuh langkah, dan proses sama dengan Antasari Azhar, yakni membuat laporan ke KY," katanya secara tertulis ke VIVAnews.com, Selasa 19 April 2011.

Kejanggalan kedua menyangkut dakwaan. Sejak awal, perkara ini diidentifikasi sebagai kasus suap, namun ketika menjatuhkan vonis atas terdakwa Hamka Yandu, Dudhie Makmun Murod, Endin AJ Soefihara, dan Udju Djuhaeri pada 17 Mei 2010, pertimbangan hukum hakim Pengadilan Tipikor bukan pasal yang mengatur pidana penyuapan, melainkan pasal tentang gratifikasi.

Hamka Yandu cs, menurut Hakim Pengadilan Tipikor, melanggar aturan Pasal 11 UU  No.31/1999 jo UU No.20/ 2001 jo Pasal 55 ayat 1 KUHP, yakni menerima hadiah. "Menurut hukum kita, pemberi hadiah tak bisa dihukum. Dengan menggeser status perkara dari suap ke gratifikasi, berarti Miranda Goeltom lolos dari jerat Hukum," kata Bambang.
Dalam lanjutan perkara ini dengan terdakwa Agus Condro dkk, KPK mengatakan masih fokus mengusut penyuap, dan berusaha menghadirkan Nunun Nurbaeti. Padahal vonis Hamka Yandu dkk sudah berkekuatan hukum tetap. "Menjadi janggal jika dalam perkara Agus Condro dkk statusnya menjadi kasus suap," katanya. "Kalau Hamka Yandu Dkk didakwa menerima hadiah, Agus Condro dkk dalam perkara yang sama pun mestinya diduga menerima hadiah, bukan suap."
• VIVAnews

"Maunya Perompak, Uang Diantar Pakai Kapsul"

VIVAnews -- Kesepakatan sudah dihasilkan antara pihak pemilik Kapal MV Sinar Kudus, PT Samudera Indonesia dengan para perompak Somalia.

"Setahu saya sudah ada deal sekitar US$3,05 juta," kata putri nahkoda Sinar Kudus, Rezky Judiana, kepada VIVAnews, 18 April 2011.

Keluarga berharap para awak kapal bisa segera dibebaskan. Sebab, setelah beredar kabar dua kapal Angkatan Laut berisi 40 personel militer  sudah merapat, para bajak laut makin garang. Para sandera diikat  dan ditempatkan di dek kapal. Komunikasi dengan keluarga di  Indonesia pun dibatasi.

Kepada VIVAnews.com, Aep Saepudin, warga negara Indonesia yang pernah menjadi sandera di kapal pancing berbendera Taiwan, Win Far 161 menceritakan, kondisi psikologis para perompak memang seperti itu. "Kalau tahu ada intervensi militer dari pihak kita," kata Aep saat dihubungi Senin 18 April 2011 malam.

Diceritakan pria asal Bandung itu, kala itu, ada kapal Amerika Serikat yang mendekat dalam jarak 1 mil, mereka ingin memotret kondisi kapal Win Far. "Saat itu, perompak langsung siaga penuh, semua kru dibawa ke atas kapal. Kondisinya hampir sama, diikat. Bedanya yang diikat hanya kapten kapal dan chief officer, ABK yang dianggap tidak berbahaya, tidak diikat," tambah Aep.

Dalam kondisi seperti ini, opsi pembebasan melalui cara militer sangat berisiko tinggi. Apalagi, posisi Sinar Kudus tak lagi ada di laut lepas, melainkan sudah buang jangkar, di pinggir pantai.

Jika menempuh opsi penebusan, para lanun punya cara sendiri. uang tebusan tidak diantar kapal. "Harus cash, dan dibawa pakai kapsul," kata Aep.

Diceritakan dia, kapsul tersebut diterbangkan pesawat dan diterjunkan di atas kapal yang dibajak. "Yang mengambil adalah para sandera, kami juga yang menghitung jumlah uang itu," kata Aep.

Saat itu, tambah Aep, uang dalam kapsul dibawa dengan pesawat Cessna yang disewa Taiwan dari Kenya. Jumlahnya US$ 700 ribu, jauh lebih rendah dari tuntutan awal yakni US$9 juta.

Jika jumlahnya pas sesuai dengan keinginan, kapal dan para sandera segera dibebaskan. "Seperti itulah caranya, waktu itu dari Rusia menawarkan opsi berbeda, kapsul dibawa helikopter lalu diapungkan di titik tertentu, ditolak."

Untuk diketahui, Aep dan para awak Win Far 161 disandera selama 10 bulan. Mereka baru dibebaskan pada 22 Februari 2010. Jika dibandingkan dengan para awak Sinar Kudus yang baru 1 bulan disandera, memang jauh lebih lama.

Namun, Aep mengatakan, bukan soal waktu, nyawa jadi taruhan. Apalagi, salah satu ABK dikabarkan dalam kondisi sakit keras. "Yang saya tahu, rata-rata ABK Sinar Kudus berusia lebih dari 25 tahun. Lebih rentan," kata Aep.

"Saran saya pada PT Samudera Indonesia, bebaskan saja selagi masih (selamat), nanti 3 bulan ke depan awak kapal sudah tak bakal kuat lagi. Memang, hilang uang tebusan sekitar Rp30 miliar, tapi bandingkan dengan harga kapal yang sampai Rp1,6 triliun, dan risiko nyawa." (eh)
• VIVAnews

Seleb Wanita Takluk di Pelukan Pria Muda (II)

VIVAnews - Banyak yang beranggapan usia hanyalah sebuah angka dan tak perlu dirisaukan. Mungkin itulah yang membuat sejumlah selebriti wanita terkenal ini tak mempedulikan usia pasangan mereka yang lebih muda. Mereka mengaku justru merasa nyaman dan bahagia menjalin hubungan dengan para 'daun muda' itu. Siapa sajakah mereka?
Demi Moore & Ashton Kutcher

Ashton Kutcher & Demi MooreRumah tangga Demi Moore dan Ashton Kutcher berjalan mulus. Pasangan ini membuktikan perbedaan usia di antara mereka tak mempengaruhi kehidupan rumah tangga keduanya. Bukti keharmonisan mereka adalah dengan akrabnya hubungan Kutcher dengan ketiga putri Moore dari pernikahannya dengan Bruce Willis.

Walau rumah tangga mereka sempat terserang gosip mengenai isu perselingkuhan aktor tersebut dengan seorang wanita muda itu tak membuat Moore panas. Mereka tetap tenang menghadapi gosip itu. Moore yang kini berusia 48 tahun dan Kutcher berusia 32 tahun semakin sering memperlihatkan kemesraan mereka.

Selena Gomez & Justin Bieber
Justin Bieber & Selena GomezPasangan muda yang sedang hangat menjadi pembicaraan adalah Selena Gomez dan Justin Bieber. Mereka mulai mengakui hubungan mereka ke publik. Usia Bieber yang lebih muda dua tahun dari artis Disney itu bukan masalah besar bagi Gomez.

Gomez mengaku nyaman menghabiskan waktu bersama penyanyi asal Kanada tersebut. Ia juga mengaku Bieber sangat perhatian padanya. Jalinan dua artis muda ini mulai ramai dibicarakan saat keduanya kepergok menghabiskan waktu bersama di Miami. Kemudian mereka juga merayakan tahun baru bersama. Setelah itu, keduanya sering ketangkap kamera sedang bermesraan.

Mariah Carey & Nick Cannon
Mariah Carey & Nick CannonMariah Carey dan Nick Cannon juga salah satu pasangan yang bahagia walau usia mereka terpaut cukup jauh. Carey berusia 41 tahun sedangkan Cannon 30 tahun. Tetapi, mereka mengaku pernikahan tersebut berjalan harmonis.

Kebahagiaan pasangan ini akan semakin lengkap dengan kehadiran anak kembar mereka yang kini masing berada dalam kandungan pelantun 'Hero' itu. Mereka mengaku siap menjadi orangtua bagi putra-putrinya kelak.
Keduanya baru saja bikin heboh saaat tampil bugil di sebuah majalah terbitan Inggris. Carey memamerkan perutnya yang sedang hamil 8 bulan. Sedangkan Cannon berada di belakang sang istri dan memeluk artis tersebut.

Goldie Hawn & Kurt Russell
Hubungan aktris senior, Goldie Hawn dengan aktor Kurt Russell berjalan sejak tahun 1983 lalu. Keduanya bertemu saat mereka terlibat dalam satu produksi film berjudul 'Swing Shift'. Kisah cinta itu berjalan langgeng sampai saat ini. Mereka masih mesra dan saling mendukung.

Dari hubungannya dengan aktor laga tersebut, artis kelahiran 21 November 1945 ini, dikaruniai satu orang anak laki-laki. Hubungan Hawn dengan anak tirinya juga berjalan harmonis. Begitu juga dengan Russell yang akrab dengan anak-anak Hawn dari pernikahan sebelumnya seperti dengan Kate Hudson.

Perbedaan usia antara Hawn dengan Russell terpaut 6 tahun. Russell lebih muda dari artis berambut pirang tersebut.
• VIVAnews

Melawan Bajak Laut Somalia

Kapal Indonesia dan awaknya disandera perompak Somalia. Negosiasi atau aksi militer?
Tiba pukul 11 siang. Kiki merasa ada yang ganjil di rumah itu. Ibu dan sang kakak cuma sekedar menyambut  Sesudah itu mereka diam. Lalu murung. Kiki tak bertanya ada apa gerangan. Perut lapar mengajak ke dapur. Siang itu dia makan dengan lauk dua rendang.
Sesudah itu dia masuk kamar. Membaca buku, lalu shalat Dzuhur pukul 12 siang. Belum lagi membereskan mukena, ibunya masuk kamar. Berusaha tenang dia menyampaikan. “Ayahmu diculik bajak laut di Somalia.”
Reski Judiana begitu nama lengkap Kiki semula tak percaya, lalu menangis histeris. Pecahlah tangisan di keluarga ini. Kiki, sang ibu juga abangnya, Rezka Judittya yang sedang menonton televisi di ruang keluarga.
Sang ayah, Slamet Jauhari, adalah nahkoda Kapal Sinar Kudus berangkat ke Belanda Februari 2011. Kapal itu mengangkut nikel milik PT Aneka Tambang senilai ratusan miliar. Melaut dari Pomala Sulawesi Tenggara, kapal itu melepas jangkar terakhir di Rotterdam. Berpuluh hari di laut lepas.
Tanggal 11 Maret sang ayah sempat memberi kabar. Sudah tiba di Kolombo. Tak ada kabar buruk. Sampai tanggal 17 Maret dua orang tak dikenal bertamu ke rumah mereka di Ciledug Tanggerang. Mereka datang pukul 10 pagi. Di rumah itu cuma ada Rezka.
Dua tamu itu rupanya utusan PT Samudera Indonesia, pemilik kapal Sinar Kudus. Mereka lah yang berkisah soal aksi bajak laut di Somalia itu. Ketika sedang berlayar di 320 mil timur laut Pulau Socotra, Rabu pagi 16 Maret 2011, serombongan orang mengurung kapal itu.
Menumpang sejumlah speed boat, jumlahnya 50 orang. Menenteng senjata dengan moncong mengarah ke Sinar Kudus. Kapal itu memperlambat laju. Sekitar 30 perompak naik geladak. Ada yang nekat masuk lewat buritan.
Lalu ke ruang kemudi. Kendali kapal jatuh ke tangan perompak. Kabar pembajakan itu diketahui Samudera Indonesia di Jakarta sebab pada Sinar Kudus itu ada alat yang jika dipencet akan mengirim sinyal darurat ke kantor pusat.
Dari tengah laut, kapal itu dibawa ke pelabuhan. Lalu membuang sauh di tepi Somalia. Diparkir bersama 30 kapal lain yang sukses dibajak. Kapal-kapal yang dibajak itu milik sejumlah negara. Dua puluh Anak Buah Kapal (ABK) Sinar Kudus itu dicekam ketakutan. Para perompak minta uang tebusan US$2,6 juta dolar. Sekitar Rp22 miliar.
Lautan Samudera dan pemerintah Indonesia  berusaha berunding dengan para perompak soal uang tebusan itu. Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa menuturkan bahwa pemerintah juga tengah mengumpulkan segenap informasi tentang kondisi, lokasi kapal dan keadaan para awak.
Keluarga di sini menunggu cemas. Tak ada berita.  Anak-istri mereka berusaha mencari kabar ke sana ke mari. Juga mengunduh semua berita dari dunia maya.
Kiki, misalnya, rajin googling mencari berita soal para lanun itu. Menembus situs-situs asing di Afrika. Dari situ dia tahu bagaimana cara kerja para bajak laut itu. Juga gaya hidup mereka. Rajin menelusuri informasi itu membuat irama hidup mahasiswi ini berubah. “Semenjak pembajakan itu, saya tidur subuh hari, padahal kuliah jam 7,” kata mahasiswi Universitas Trisakti ini. Sulit memejam mata sebab cemas dengan keadaan sang ayah.
Ditunggu berhari-hari sang ayah menelepon. Senin 21 Maret 2011. Keluarga ini girang bukan kepalang. Tetapi sang ayah cuma bicara tiga suku kata. “Papa sehat, aman.” Ketika istrinya menyahut, telepon itu putus. Gembira bercampur penasaran. Sang istri balik menelepon. Senyap.
Belakangan diketahui bahwa sang ayah memakai telepon satelit yang dipinjamkan para lanun itu. Sesudah itu tak ada kabar berita lagi. Kiki kembali tenggelam di dunia maya. Mencari berita soal kasus ini, juga soal bajak laut. Kerap kali hingga subuh.
Sampai suatu pagi dia membaca berita soal keadaan para awak kapal itu. Persediaan makan dan minum nyaris tandas. Sejumlah orang diserang diare. Obat hampir habis. 

Tak sudi berdiam diri, Kiki menulis surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Surat itu diberi judul, “Pak Presiden tolong bebaskan ayah saya.” Kiki menuturkan bahwa dia sesungguhnya tak mau membuka kasus ini ke muka umum. Tapi, katanya, “Saya tak tahan melihat Ibu menangis terus.”
Surat itu dikirim ke sejumlah media massa tanggal 8 Agustus 2011. Dan semenjak itulah kasus ini riuh diberitakan di muka umum. Lalu muncul gerakan di situs jejaring soial. #FreeABKKudus di Twitter dan sejumlah gerakan lain. Pemerintah dihujat. Lamban membereskan kasus ini.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi I Bidang Luar Negeri, Effendi Choirie, menuduh  pemerintah terlalu lamban membebaskan para awak kapal itu. Negara, lanjutnya, memiliki kewajiban konstitusional melindungi warga. Dalam kasus ini, katanya, “Pemerintah lemah betul."
Sejumlah tokoh politik juga menuding pemerintah lamban. Tidak seperti sejumlah negara, seperti Malaysia dan Korea Selatan, yang sukses menyerbu para bajak laut ketika kapal mereka disandera. Kontroversi soal sikap pemerintah ini riuh dibahas.
Ramai diberitakan media massa, para bajak laut itu kian berkibar. Uang tebusan naik menjadi US$3 juta dolar. Jumlah uang tebusan itu lalu melonjak ke bilangan US$3,5 juta dolar.
Uang tebusan terus kian meroket, tapi kondisi para awak kapal terus merosot. Berhari-hari dalam situasi yang tak menentu dan tertekan, sejumlah awak kapal stres berat. Pencernaan terganggu. Adapula yang diare berat.
Kabar dari dalam kapal itu disampaikan Persatuan Pelaut Indonesia. Dalam siaran yang digelar di Jakarta, Senin 11 April 2011, Toto Sugianto, salah seorang kawan Slamet Jauhari,  menuturkan bahwa dia sempat berkomunikasi dengan Slamet. “Dia mengaku stres dan buang-buang air. Satu forment yaitu Riyadi kini dalam kondisi kritis,” kata Toto.
Slamet sempat berkomunikasi dengan Toto dan mengabarkan bahwa semua awak kapal berada di anjungan. Di situ ada 16 perompak yang bersiaga dengan senata AK-47.
Bukan Cuma Soal Nyali
Dituding lamban hadapi para lanun itu, Presiden SBY membantah keras. Selasa 12 April SBY memangil sejumlah menteri. Mengatur jalan membereskan kasus ini.
Hadir dalam rapat ini Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Panglima TNI dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Presiden mengaku sudah cepat tanggap. “Begitu mendengar pembajakan di lepas pantai Somalia itu, kami langsung bekerja,” kata Presiden Yudhoyono. Ada dua pilihan. Negosiasi atau serang. Membayar tebusan atau menghela bala tentara. Dua pilihan ini ada untung ruginya.
Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana Agus Suhartono menegaskan bahwa tentara Indonesia mampu menumpas para bajak laut ini.   “Menumpas para pembajak itu, kami bisa,” kata Agus. Militer Indonesia memiliki unit khusus yang dilatih untuk situasi darurat. Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Indonesia sudah bersiap. Tinggal menunggu perintah. “Jika diperintahkan Panglima tentu kami siap,” kata Komandan Kopassus, Mayor Jenderal Lodewijk F Paulus.
Lampu hijau untuk menyerang juga sudah dinyalakan pemerintah Somalia. Duta Besar Somalia untuk Indonesia, Mohamud Olow Barrow menegaskan bahwa perairan Somalia bebas dimasuki siapa saja yang ingin memberantas para perompak.
Ketentuan itu sesuai dengan resolusi 1916 tahun 2008 yang diterbitkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Indonesia tidak perlu minta izin. Silahkan masuk dan bunuh saja preman-preman itu," ujar Barow
Tapi menyerang sama saja menaruh 20 awak kapal itu dalam mara bahaya. Ini jelas bukan perkara nyali belaka. Nyawa 20 awak kapal itu jauh lebih penting dari sekedar urusan nyali itu. Itu sebabnya, kata Presiden SBY, pemerintah bekerja diam-diam. Menghindari publikasi media, demi keselamatan para sandera. Jalan negosiasi terus ditempuh.
Repotnya negosiasi dengan para bajak laut itu kerap kali alot. Setidaknya ini menurut Wakil Presiden Direktur PT Samudera Indonesia, David Batubara. Dari data pembajakan sepanjang 2010, katanya, rata-rata waktu pembebasan 150 hari. “Waktu tersingkat 60 hari,” kata David. Jadi jika menempuh proses negosiasi bisa makan waktu 5 bulan.
Bahkan bisa pula lebih lama dari itu. Lihatlah kisah Aep Saepudin. Aep adalah awak kapal Taiwan, Win Far 161. Kapal itu disandera bajak laut Somalia, 6 April 2009. “Saya disandera selama 10 bulan,” kata Aep.
Bebas 22 Februari 2010, setelah pemilik kapal membayar tebusan.
Semula pembajak meminta US$9 juta dolar. Turun jadi US$3 juta. Dan pada akhirnya setuju dibayar US$700 ribu dolar. (Baca: 10 Bulan Disandera Lanun)
Bisnis Miliaran Rupiah
Perairan laut Somalia itu memang surga bagi para lanun. Di situ perompak seperti sepasukan serdadu. Memanggul senapan mesin. Membawa sekeranjang granat. Menghadang lalu membajak kapal. Sesudah itu dengan enteng meminta tebusan miliaran rupiah.
Geng bajak laut itu tumbuh subur semenjak sejumlah panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Baree tahun 1991. Sejak itu Somalia sering disebut sebagai negara gagal. Gagal dalam segala hal. Keamanan gagal, politik gagal, ekonomi gagal. Jumlah penganggur hampir sama besarnya dengan jumlah anggkatan kerja.
Perompak adalah lapangan kerja baru. Terutama bagi generasi muda. Abdulrashid Muse Mohammed, salah seorang gembong bajak laut di sana kepada Al Jazeera menegaskan, “Kami melakukan ini sebab kehidupan kami hancur, terutama sesudah pemerintah terguling.”
Kini menjadi lanun tampaknya bukan semata urusan kerja, tapi jalan pintas menuju kemewahan. Lihatlah Adani. Pemuda berusia 19 tahun ini hidup di jalanan Kota Bossaso.Seperti anak muda lain di negeri itu, Adani hidup dari kekerasan di jalanan.
Tapi semua berubah sesudah dia menjadi perompak. Dalam usia yang terbilang belia, Adani bergelimang harta. Uang miliaran, rumah megah dengan mobil mewah di garasi, plus wanita cantik yang siap diranjang. Dan dengar apa katanya, “Kau akan dihormati kalau punya uang.”
Para lanun bukan cuma menyulap hidup sendiri, tapi juga kota-kota kecil di pesisir Somalia. Dari ringkih menjadi gemerlap. Dari gelap menjadi terang. Jalan berbatu menjadi licin. Kesenjangan ekonomi di negeri ini mengangga lebar, antara mereka yang berhati baik dengan bajak laut yang bernyali  merompak.
Lihatlah kota Harardhere. Berpenduduk 6000 orang, ini ibukota bajak laut. Simbol kesuksesan sekaligus kegilaan para lanun. Harardhere adalah kota uang, seks, orgy dan nyawa dibandrol dengan harga murah. Desing peluru sering saban malam.
Meski usia terbilang muda, bajak laut umumnya memiliki tiga istri. Dan menikahi bajak laut adalah mimpi wanita kota itu.  Para perompak berusia belia itu juga sudah terbiasa bernegosiasi dengan perusahaan raksasa, bahkan dengan negara adikuasa seperti Amerika Serikat.
Mereka dengan gampang menaikkan uang tebusan, menurunkan lagi ketika tersudut atau proses negosiasi berjalan lamban. Itulah yang terjadi dengan kasus Aep. Semula minta US$9 juta dolar. Sepuluh bulan kemudian harga itu turun ke US$700 ribu dolar.
Para pembajak Sinar Kudus semula meminta US$2,6 juta, naik menjadi US$3,5 juta. Dan kemudian mereka bersedia menerima US$3juta dolar. Jumlah yang terakhir itu disanggupi Samudera Indonesia.
Kabar itu sungguh menyenangkan Kiki dan keluarganya di Ciledug. “Tentu itu berita gembira bagi kami,” kata Kiki.  Jika itu benar, lanjutnya, janji ayah untuk berkumpul bersama keluarga Mei nanti akan dilunasi. (wm)

Sepak Terjang dan Profil Bomber Cirebon

Sering terlibat aksi kriminal. Pernah membunuh tentara. Menuduh ayahnya sendiri, kafir

VIVAnews - Muchamad Syarif. Itulah nama pelaku bom bunuh diri di Cirebon Jumat pekan lalu, 15 April 2011. Sebagaimana luas diberitakan, bom bunuh diri itu meledak saat salat Jumat di Masjid Az Dzikra, yang berdiri di kompleks Mapolresta Cirebon. Si bomber ini mati. Perutnya remuk. Sejumlah polisi luka parah. Juga si Kapolres.
Menemukan identitas si Syarif ini memang agak susah. Sebab dia orang baru dalam jaringan terorisme. Nama, profil dan riwayat sepak terjangnya belum ada dalam databased kepolisian. Walhasil polisi harus menempuh prosedur berliku guna mengungkap identitasnya.
Polisi, misalnya, lebih mudah mengungkap Dulmatin yang tewas dipelor Detasemen Khusus (Densus) 88 di Pamulang, Tanggerang, 9 Maret 2010. Sebab segala informasi soal Dulmatin sudah ada di data based polisi. Mabes Polri bahkan sudah menyimpan data fisik - yang menjadi ciri khas Dulmatin- berdasarkan keterangan keluarga. Data DNA bahkan sudah ada pula.
Nah, Syarif itu masih gelap. Proses identifikasi benar-benar dirunut dari lapangan. Beruntung jasad tidak remuk redam. Desain grafis yang tidak tamat kuliah, yang disewa polisi mengambar wajah yang agak hancur itu, memang dengan mudah mengambar wajah itu.
Tapi siapa dia? Ketika gambar wajah itu ditayangkan ditelevisi dan disebar polisi, sesungguhnya keluarga sudah menduga bahwa sang pelaku adalah Syarif. Ketika polisi datang ke rumah orang tuanya di Jalan Astanagarip Utara di Cirebon, kakaknya yang bernama Elang Rasyid, membenarkan bahwa wajah di foto itu memang mirip adiknya.
"Kalau foto yang dibawa petugas Reserse sih hampir mirip," kata Elang saat ditemui di rumah orang tua Syarif, alan Astanagarip Utara, RT 3, RW 6 no 55, Pekalipan, Cirebon, Jawa Barat.
Meski keluarga menegaskan bahwa kemungkinan besar itu adalah Syarif, polisi tetap melewati sejumlah prosedur yang standar dalam proses identifikasi. Prosedur standar itu adalah tolak ukur primer dalam proses identifikasi.

Tiga tolak ukur primer itu yakni, analisa sidik jari, data gigi, dan hasil tes DNA. Nah, dari perbandingan antara sidik jari jenazah Mr X dengan data dalam Surat Izin Mengemudi (SIM) atas nama M Syarif, ditemukan kecocokan lebih dari 12 titik sidik jari. Batas minimal kecocokkan itu sendiri adalah 12 titik.
Kedua, untuk identifikasi data gigi, keluarga Syarif mengakui ada ciri khusus pada gigi seri putranya itu. Hasilnya pun cocok dengan ciri fisik jasad pelaku bom bunuh diri. "Ketiga melalui DNA. Kami bisa buktikan bahwa Mr X itu adalah anak dari ibu Srimulat dan bapak Abdul Ghofur," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri (Pusdokkes), Brigjen Polisi Musaddeq Ishak, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 18 April 2011.
Dengan demikian, "Sudah seratus persen identik," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar. Polisi kini terus menelusuri jaringan dan otak pelaku dibalik aksi jahat Syarif ini.
Pria berusia 32 tahun ini disebut pemain baru dalam jaringan teroris. Nama Syarif ini tidak pernah ada dalam jaringan teroris yang selama ini diidentifikasi polisi. Polisi  tidak memiliki data awal tentang suami dari Sri Maleha ini, wanita lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sunan Gunung Djati Cirebon itu.
Sering Bikin Kisruh
Sepi di jaringan terorisme, rekam jejak Syarif banyak ditemukan di dunia kriminal. Syarif bahkan sudah lama menjadi buronan polisi. Sebab dia melakukan perusakan di sebuah Alfamart di Cirebon. Kasus ini ditangani Polres Cirebon Kota. Tersangka 11 orang.
Dari jumlah itu enam orang sudah diproses hukum. Bahkan sudah ada dari enam tersangka itu yang keluar dari penjara. Sedangkan lima orang lainnya buron, termasuk M Syarif.
Apakah kasus Alfamart ini termasuk kasus perampokan dan terkait dengan aksi jaringan teroris? "Ini bukan perampokan, tapi perusakan," kata Wakil Kepala Bareskrim Polri, Inspektur Jenderal Polisi Mathius Salempang di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 18 April 2011. "Waktu itu  kelompok Syarif itu melakukan razia minuman keras," kata Mathius.

Tidak hanya kasus perusakan Alfamart, nama M Syarif juga terseret kasus pembunuhan anggota TNI di Cirebon. Syarif menjadi target buruan polisi karena diduga sebagai pelaku pembunuhan anggota Kodim Cirebon pada Minggu, 3 April 2011. Tapi betulkah dia terlibat membunuh anggota TNI itu? "Kira-kira begitu," kata Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Suparni Parto, saat mendampingi Menkes, Endang Rahayu di RS Pelabuhan Cirebon, Minggu 17 April 2011.
Dari lokasi pembunuhan anggota TNI itu, polisi menemukan Surat Izin Mengemudi (SIM) atas nama M Syarif. "Saya menduga itu ada keterkaitan yang kuat. Tapi hal-hal lain terkait perilaku, informasi dapat mengarah ke dugaan yang lebih serius," jelas Kapolda.

Syarif diketahui sering ikut berbagai aksi yang digelar sebuah organisasi massa di Cirebon. Syarif juga diketahui terlibat dalam aksi penyerangan yang berlatar agama. "Insiden seperti yang kita lihat di televisi, ada beberapa informasi pada saat penyerangan Ahmadiah dia ikut," kata Mathius yang juga mantan Kapolda Kalimantan Timur ini.
Sebagaimana terlihat dalam tayangan video di sejumlah televisi, Syarif mengikuti aksi penyerangan Ahmadiyah di Manis Lor, Kuningan pada 29 Juli 2010. Dalam video itu, Syarif secara agresif menyerang barisan Brimob. Pada saat terjadi perang batu, Syarif berada di barisan paling depan. Namun, waktu itu dia menutup indentitasnya.
Polisi masih mendalami keterlibatan Syarif dengan jaringan teroris tertentu. "Teman-teman Densus di lapangan sedang bekerja keras mengungkap ini kelompok siapa," kata Mathius.

Turunan Keraton

Muchamad Syarif beralamat di Astanagarib Utara Rt 03/06 Kelurahan Pekalipan, Kecamatan Pekalipan, Cirebon. Anak keempat dari delapan bersaudara ini memiliki darah ningrat dari ibunya, Srimulat. Sedangkan Abdul Gafur, bapaknya, dari kalangan ningrat. Darah biru mengalir ke dalam tubuh Syarif. "Syarif keturunan Keraton Kanoman. Orang tua Srimulat adalah Elang Padang dan Ratu Mendung. Keduanya sudah meninggal.
Sementara itu, kakak ibunya bernama Elang Rasyid," ujar salah satu kerabat Syarif, Djaemah saat ditemui di kediamannya di Cirebon, Sabtu, 16 April 2011. Elang merupakan sebutan bagi anak raja di Cirebon, atau pangeran.
Di Cirebon sendiri ada tiga keraton yakni Keraton Kasepuhan, Kacerbonan, dan Kanoman. Syarif merupakan turunan Keraton Kanoman, sesuai namanya ini adalah keraton termuda.

Menurut Djaemah, Syarif tidak dikenal dekat oleh warga setempat. Warga menganggap Syarif jarang bergaul. Syarif  tercatat lulusan sebuah SMA, namun warga tak tahu di mana dia bersekolah. Srimulat sendiri sehari-hari dikenal warga sebagai pedagang kue di Pasar Kanoman Cirebon.
Sementara itu, ayah Syarif, Abdul Ghofur kini menetap di Jakarta setelah bercerai sejak 15 tahun dengan ibunya. Warisan darah biru ini juga dibenarkan ayah Syarif, Abdul Ghofur. "Iya, saya sendiri turunan ke delapan. Saya turunan langsung," kata Ghofur saat ditelepon VIVAnews.com, Senin 18 April 2011.

Sejak gambar foto pelaku bom bunuh diri dirilis, pria berusia 66 tahun ini yakin foto itu anaknya. Salah satu cirinya, ada jempol luka bekas kegencet saat ganti ban. Selain itu, tanda lainnya, kata dia, adalah gigi patah. "Gigi dia patah saat SD berenang dan jatuh dari perosotan," kata Ghofur.
Syarif sudah keluar dari rumah sejak 2002. Saat itu, dia bergabung dengan kawannya anggota Brimob untuk membuka digital foto di Jalan Siliwangi, Cirebon. Anaknya menggeluti usaha ini sampai 2006. Setelah itu, dia bekerja di toko komputer. "Sebelum Syarif ketemu jaringan keras-keras ini, sudah ngomong keras. Kalau dinasehati keluarga juga melawan."
Syarif pernah meminta disekolahkan di pesantren selepas lulus SMA, tahun 1997. "Pesantrennya di Kediri. Saya kasih uang untuk dana satu tahun, tapi 4-5 bulan dia sudah pulang karena dia mengaku uangnya dicuri," kata Ghofur.

Syarif menurutnya adalah anak yang baik tapi belakangan tabiatnya berubah keras. Dan Abdul Ghofur menduga perubahan itu terjadi setelah dia bertemu dengan sekelompok orang dari aliran keras mulai 2009.
Syarif mulai memakai pakaian jubah. Perubahan yang paling kentara, bisa diamati dari omongannya. "Saya nasehati malah saya dibilang kafir,  "Bapak kafir", " kata dia. Syarif juga kerap balas menasehati. Kata dia, "Orang tua mau masuk surga nggak". Serasa surga ada di tangan dia. Syarif juga berpendapat, KUHP adalah hukumnya orang kafir, peninggalan Belanda.
Pada Juli 2010, saat Syarif nikah, datanglah serombongan tamu memakai jubah. "Itu mungkin alirannya, pas ada kyai baca doa nikah, teman-temannya tidak mengucapkan 'amin'. Mungkin bukan alirannya kali," kata dia. Setelah akad nikah, rombongan berjubah itu langsung pergi ke Ciamis. "Katanya mau menghadiri tabligh akbar Abu Bakar Baasyir."
Semenjak saat itulah Abdul Ghofur tidak pernah bertemu Syarif lagi. Sang ayah ini kemudian bertemu  lagi dengan anaknya itu, sesudah dia menjadi mayat, Jumat pekan lalu itu.
• VIVAnews

PPATK Audit 30 Rekening Malinda

Ada 36 laporan transaksi keuangan mencurigakan dari 10 bank dan dua perusahaan asuransi.
VIVAnews - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mulai melakukan audit khusus terhadap rekening-rekening milik Inong Malinda atau Malinda Dee. Audit juga dilakukan terhadap rekening nasabah yang menjadi korban dugaan penggelapan dana yang dilakukan mantan relationship manager Citibank itu.

Malinda memiliki 30 rekening yang tersimpan pada 10 bank dan dua perusahaan asuransi. Dari 10 bank tersebut, dua di antaranya adalah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Dua bank BUMN tersebut merupakan bank-bank besar," kata Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK, Subintoro, ketika berbincang dengan VIVAnews.com di Jakarta, Senin sore 18 April 2011.

Menurut dia, selain dua bank BUMN, audit khusus juga dilakukan terhadap delapan bank lainnya yang merupakan bank swasta besar. "Tapi, kami tidak perlu mengumumkannya, siapa saja bank swasta itu," tuturnya.

Subintoro menjelaskan, audit akan dilaksanakan selama tujuh hari dan bisa diperpanjang bila diperlukan. Audit terhadap rekening Malinda itu resmi dilakukan mulai kemarin. Untuk keperluan tersebut, PPATK menerjunkan enam auditor senior yang sudah berpengalaman.

Audit khusus atas sejumlah rekening Malinda itu, dia menambahkan, dimaksudkan untuk mengetahui aliran dana, tingkat kepatuhan hingga mendapatkan profil nasabah.

PPATK akan menelusuri ke mana saja aliran dana Malinda maupun para korban. Audit juga dimaksudkan untuk mendapatkan profil para nasabah, di antaranya nasabah high risk, medium risk, dan low risk.

Menurut Subintoro, nasabah high risk adalah yang masuk politically exposed person, seperti pejabat, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau seorang pengambil keputusan di sebuah organisasi.

Sementara itu, untuk nasabah kategori medium risk dan low risk adalah yang pengaruhnya di bawah level itu.

Namun, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengaku belum mengetahui adanya rekening-rekening milik Malinda di dua bank BUMN itu. "Belum ada laporan mengenai hal itu," kata Mustafa di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Bahkan, dua bank BUMN, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebelumnya juga menyatakan belum mendengar informasi adanya aliran dana Malinda itu. Sedangkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berjanji akan melakukan pengecekan apakah Malinda memiliki rekening di Bank Mandiri.

Tak Perlu Izin BI
Subintoro menambahkan, untuk keperluan audit, PPATK dapat memblokir atau menunda seluruh transaksi dalam rekening itu, kapan pun, tanpa perlu meminta persetujuan Bank Indonesia (BI) terlebih dulu. Ketentuan itu telah diatur pada Undang Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Penundaan dan pemblokiran transaksi dapat dilakukan PPATK, penegak hukum, maupun bank, setelah merujuk pada pasal 26, 65, dan 71 undang-undang tersebut.

Pada pasal 26 dan 65, PPATK dan bank dapat menunda kegiatan transaksi apabila terdapat tindak pidana, penampungan hasil kejahatan, dan dokumen palsu pada rekening tersebut. "Pada pasal 71 diatur bahwa penegak hukum dapat memblokir rekening di bank-bank tersebut apabila ditemukan penyelewengan setelah dilakukan audit khusus," ujar Subintoro.

Menurut Kepala PPATK, Yunus Husein, terdapat 36 laporan transaksi keuangan mencurigakan dari 10 bank dan dua perusahaan asuransi itu. Nilai transaksi mencurigakan tersebut sulit dipastikan karena terjadi beberapa tahun lalu. "Transaksi terendah Rp70 juta dan tertinggi Rp7 miliar," kata Yunus.
PPATK juga memperkirakan lebih dari 50 orang menjadi korban penggelapan dana tersebut.

Yunus menambahkan, dalam penelusuran PPATK, ada mantan pejabat negara yang terkait kasus dugaan penggelapan dana nasabah Citibank oleh Malinda itu. Tidak hanya mantan pejabat negara, PPATK juga menemukan ada mantan petinggi TNI.

"Ada beberapa mantan pejabat dan mantan petinggi TNI," kata Yunus.

Meski demikian, PPATK menegaskan belum melihat adanya keterkaitan antara kasus Malinda dengan mantan Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Marsekal Madya TNI Rio Mendung Thalieb.

Yunus enggan menyebut siapa nama mantan pejabat dan petinggi TNI itu. Anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum itu hanya mengatakan PPATK sudah berkoordinasi dan melaporkan temuan tersebut kepada Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri.

Dia juga tidak bersedia 'membocorkan' institusi tempat mantan petinggi TNI itu kini mengabdi. "Kami belum bisa sebutkan," kata dia.

Sebelumnya, Yunus mengatakan tindakan Malinda Dee itu sudah menyalahi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Selain memiliki 30 rekening yang tersebar di 10 bank dan dua perusahaan asuransi, Malinda Dee juga memiliki empat identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Tersangka kasus dugaan penggelapan dan pencucian uang itu diduga mengambil dan mentransfer uang nasabah ke beberapa rekening. Transaksi perbankan yang diduga dilakukan oleh Malinda terbongkar setelah ada laporan korban dari nasabah kepada Citibank. Setelahnya itu, pihak Citibank melaporkan hal itu ke kepolisian.

Ada tiga nasabah korban Malinda yang berasal dari perusahaan besar melaporkan uangnya hilang. Jumlahnya sekitar Rp16 miliar.

Malinda sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penggelapan dan pencucian uang tersebut. Saat ini, dirinya ditahan di rumah tahanan Bareskrim Mabes Polri, Jakarta.
• VIVAnews